Pelangi di Malam Hari

Selasa, 25 Juli 2017

Bagaimana jika bahagia harus beralasan?

Hari ini terasa sangat melelahkan, lain dari hari sebelumnya. Cuaca sangat cerah, sepertinya kupu-kupu sedang dalam kondisi mood, lewat menyapa dari jendela kamarnya menyampaikan salam pagi sambil bernyanyi "you're beautiful it's true", tapi dia tak suka kupu-kupu berbohong. Sejenak kupu-kupu berlalu meninggalkan nya dengan lamunan pagi yang akan mencerminkan keadaan harinya yaitu galau. Galau, ya galau!
Pagi.....
Mata sayu, langsung disambut serpihan sinar matahari, terasa perih dan ingin segera menutup nya kembali. Tubuh terkulai, tak ingin beranjak sementara waktu tak bisa diajak kompromi. Semenit sekali dia tersentak memperhatikan detak jam tak kunjung berhenti, tapi tubuhnya kembali lagi berimajinasi menyesuaikan posisi sampai hari mulai siang. Pagi pun berlalu.....
"knock....knock....knock""
Dengan terpaksa dia beranjak dan menghampiri sumber bunyi,
"ampun deh, gimana mau punya pacar, ngurus diri sendiri aja kagak bisa" Cetus sekali itu kalimat.
Sejenak dia langsung melotot, itu kalimat seperti dua mata pisau yang sudah diasah, dan siap menusuk hatinya, sangat perih...
"Bisa gak itu kalimat diperhalus?"
"Oh, gimana lu kagak ditolak, menyambut pagi aja lu kagak bisa" (nyengir 😝)
Dia langsung berbalik arah, meninggalkan kamar, dan berfikir keras tentang kalimat itu, berlari menuju toilet dan merenungkan takdir.
Ditolak bukan masalah, karna setiap manusia pernah mengalami penolakan, yang jadi masalah ketika dia tak mampu menahan dirinya dan terlalu berani menyampaikan sesuatu yang tak perlu disampaikan, sementara sebelumnya dia sudah tau jawabannya (never)
oh.... your sadness (abaikan)
Bagaimana jika kebahagiaan harus beralasan?
Kebanyakan orang sih memaknainya begitu, bahagia itu harus ada alasannya, bagaimana jika Sang Empunya mengambil alasan itu? haruskah tidak bahagia lagi? so far so good, if you must be happy for no reason, right now!!
yes, do it!!
Ketika siang tiba, langit tak berselimutkan awan, dedaunan tampak lesu seolah membutuhkan hujan. Kaki melangkah tak tau arah yang mau dituju. Akhirnya suasana melankolis mengajak dirinya untuk bertemu dengan suasana sendu lainnya, yaitu senja.
Mentari selalu beranjak, tak pernah mau menunggu walau kau butuh dia lebih lama untuk menemani siangmu, ya, mentari akan selalu beranjak meski kau butuh dia untuk menemanimu bermain lebih lama dengan senja. Mentari memang selalu begitu, tapi dia setia karna esok dia pasti kembali. Saat berlalu, sunyi pun menghampiri perlahan, dengan suara lembut hembusan angin mengibas rambut tipisnya, yang disematkan di balik telinga kecilnya. Sesaat dia menghela nafas, memejamkan mata dan ingin berlalu bersama senja meninggalkan sisa seberkas cahaya yang redup dan perlahan akan menghilang.
Malam akan menghampiri......
Bagaimana dengan bintang? 😔

to be continued.....

Senin, 17 Juli 2017

sepintas terlihat seperti kembali


"jarang banget, kalo sering sering jantungnya bisa copot"
"emang kamu sanggup berada di keadaan begitu terus?"
"kalo dibilang sanggup sih nggak, hanya saja hatiku ku tuh udah yakin bgt"
"seriuuss???" 
begitu rumitnya menjalani hari-hari yang sibuk dan membingungkan, tapi dia masih bertahan dengan keadaan hati yang menjadi pengganggu utama rutinitasnya. emang apa sih keadaan hatinya?
hhmmm.....
sepintas terlihat seperti kembali. 
kemarin,
Seseorang yang di hatinya, sebenarnya datang tanpa membawa perasaan apa-apa. bercanda cupu seolah -olah ada sesuatu. dia bisa apa? kecuali hatinya yang dipenuhi rasa penasaran akan perasaannya. hanya berlangsung semenit dan dua menit, mamun berlalu tanpa mengatakan selamat malam.
hari itu berakhir, namun masih ada yang tersisa hingga esok dan esoknya datang lagi.
Terkadang, kenangan berbanding lurus dengan rindu.
Kenangan.....
Ada satu atau dua hari dimana hari hari terasa begitu indah. Berawal dari sebuah perasaan yang sangat biasa, bahkan sangat jauh dari kata cinta.
sebelumnya, menjadi wanita terasa menyakitkan, mempunyai hati hampir 99 persen terhadap seorang pria lainnya. Dia terlihat tulus namun tak jauh dari kesan bodoh. menyedihkan. Setiap harinya selalu diwarnai hitam yang pekat, tak ada lagi tawa seperti biasanya, keadaan itu sangat berbeda, tak menggambarkan siapa dia sebenarnya. Dia terluka parah, hampir tak mampu tersenyum. Sekelilingnya terasa sangat membosankan. Bagaimana akhir dari sebuah perasaannya? (sudah lah....)

Namun, ini bukan menceritakan kebodohan waktu itu.
Jauh dari kesan sebuah cinta. Dia tak memupuknya dengan ucapan ucapan manis. Tanpa  disadari dia selalu menyebut namanya dalam doa, tak mengarah pada sebuah perasaan ingin memiliki.  Ada sebuah kata yang pernah disampaikan padanya "jangan pernah memberi hatimu 100 persen buat seseorang"
Masih biasa....
Sepertinya sudah lama rasanya dia tak memikirkan hal-hal yang manis tentang yang datang dan berlalu.
"serius....,"
Dia menyimpulkan ternyata  itu rindu. Tangan gemetar, jantung berdetak lebih kencang dari biasanya, senyum kecil menjadi lebih sering dilermparkan kepada siapapun yang meliriknya, jadi bisa dibilang suasananya di atas normal (mendekat ke gila 😅)

Sama dengan hari kemarin, sepintas terlihat seperti kembali, ternyata hati yang berharap lebih.
Bagaimana dengan besok? ^^

to be continued 🤗🤗




Selasa, 11 Juli 2017

You just need to know

"om, telolet om, om om telolet om...."
"Apaan sih?" yah, you just need to know kalo kita hidup di zaman sekarang, dimana sesuatu yang biasa bisa jadi hits seketika.
duduk diam sejenak mengamati keramaian yang ada, semua sibuk dengan hp masing masing, ada yg begitu serius sampai lupa bernapas, ada yang tertawa sampai lupa kalau di sebelahnya juga manusia, ada yang begitu sibuk (kesal sendiri, senang sendiri, marah sendiri) gamers. tarik nafassss
beranjak....
melangkah sedikit ke luar garis pembatas shelter, pandangan beralih ke langit senja yang mulai terasa gelap, angan masih bercerita liar di dalam sunyinya hati, hembusan angin dengan campuran panas dan debu menyadarkannya, satu persatu langkah mulai mundur karna setetes hujan mulai menghampirinya. mengulurkan tangan lalu hujan pun turun, seketika suasana berubah jadi sendu dan melankolis.

Dia, penyuka hujan, penyuka malam berangin dan berbintang, penyuka nada romantis dan puisi. Hujan mampu membawanya ke suasana hati yang berbeda. malam dan bintang mampu melengkapi kesepiannya, nada dan puisi yang melintas mampu mengungkapkan isi hatinya.

Bus kota datang, senyum ramah penjaga pintu dibalaskan dengan say thanks olehnya, yah...karna hujan membawanya ke suasana hati yang berbeda. melangkah menuju kursi terdepan, duduk dengan menggenggam tas kesayangan miliknya. Perjalanan terasa menyenangkan sambil menikmati sebuah lagu yang diperdengarkan oleh saluran radio kota. sambil mengabaikan perbincangan di sekelilingnya, tersentak dia terpikir oleh sebuah kenangan singkat yang pernah menjadi catatan dalam perjalanan hidupnya. mata memandang kosong, detak jantung mulai melaju, dan akhirnya hela nafas yang panjang telah menarik perhatian di sekelilingnya. Dia tersenyum kecil mencoba mengalihkan pandangan sinis di sekitarnya (pura-pura bego). Memandang ke luar busway, tersadar hujan berhenti seketika, alunan suara broadcaster terdengar menyampaikan informasi bahwa dia segera tiba di tujuan. tepat pukul 20.30 WIB, pintu busway terbuka perlahan, semua sibuk mempersiapkan diri hendak berlari meninggalkan dia yang masih larut dalam keheningan....
*tubiikontinyuuuu ^^

Kali ini hanya terasa sangat berat

Kali ini hanya terasa sangat berat, menikmati senja dengan sendu yang berkepanjangan. Menatap pada arah angin yang membawa ombak saling berk...