Pelangi di Malam Hari

Rabu, 20 April 2022

Kali ini hanya terasa sangat berat


Kali ini hanya terasa sangat berat, menikmati senja dengan sendu yang berkepanjangan. Menatap pada arah angin yang membawa ombak saling berkejaran dan akhirnya menyatu, sekali sekali hangatnya air laut menghampiri dan menyentuh jemari kakinya, tak ingin menghindari dan hanya ingin merasakan. Tak kuasa, air mata terjatuh dan tak terbendung lagi. Semua perasaannya kala itu hancur dan terlihat menyedihkan. Peluknya pada awan yang tak terbalaskan juga rindunya pada langit yang tak tersampaikan. Memiliki rasa yang begitu tulus kini berubah menjadi sangat perih dengan hanya ucapan satu kata “maaf” yang kini telah mengakhiri segalanya.

2 bulan berlalu. Melupakan merupakan hal terberat yg bisa dilakukan ketika perasaan masih berada dalam situasi yang begitu berantakan. Hal yang terkesan dibuang dan merasa dimanfaatkan itu sangat mengganggu, membuat insecurity yg begitu menghantui. Rasa menderita seakan mendalami peran yang bisa membuat hari tak begitu menggembirakan. Manusia itu pada dasarnya memiliki hati yang mudah memaafkan, namun kali ini sangat sulit dilakukan karna yang harus dimaafkan adalah kekerasan hati diri sendiri. Isi kepala yang berlawan pada hati, mereka saling berontak, saling membenarkan keadaan. Di dalam tubuh seolah ada 2 pribadi yang menggambarkan kedua itu bukan dia.
2 bulan berlalu.
Melupakan merupakan hal terberat yg bisa dilakukan ketika perasaan masih berada dalam situasi yang begitu berantakan. Hal yang terkesan dibuang dan merasa dimanfaatkan itu sangat mengganggu, membuat insecurity yg begitu menghantui. Rasa menderita seakan mendalami peran yang bisa membuat hari tak begitu menggembirakan. Manusia itu pada dasarnya memiliki hati yang mudah memaafkan, namun kali ini sangat sulit dilakukan karna yang harus dimaafkan adalah kekerasan hati diri sendiri. Isi kepala yang berlawan pada hati, mereka saling berontak, saling membenarkan keadaan. Di dalam tubuh seolah ada 2 pribadi yang menggambarkan kedua itu bukan dia.
 

Memulai lagi dengan keadaan yang hancur.
Terkadang mudah, namun terkadang sulit.
Biasanya hari-hari selalu ada penantian, namun kali ini semua telah hilang. Bukankah dulu saat meminta, prioritasnya adalah kamu. Memberimu waktu, memberimu segalanya, bahkan saat dia dalam keadaan tidak baik-baik saja. Cinta lagi-lagi membuatnya semakin bodoh. Kamu tidak salah, kamu hanya melakukannya pada orang yang tepat. Orang yang tidak meminta luka untukmu, orang yang memaafkanmu, orang yang tidak berharap balas untukmu. Perasaannya yang salah. Yah DIA
 
Memang aneh rasanya, rindu itu begitu hebat namun kali ini tak bertuan.
Dia tak berani lagi memberikan rasa. Menapaki alur cerita Tuhan, mengikuti arah hati, ntah kemana akan tergiring. Bukan tentang caranya mengiklaskan namun tentang takdir yang tak berpihak. Iklas itu menjadi keharusan. Memang itu yang harus dilakukan saat ini. Jika dipaksakan beralih, takutnya adalah rasa yang mati dan enggan memulai dan nanti akan menjadi luka untuk hati yang lain.
Lebih baik berdiam hati.....
 

Akan kuceritakan lagi nanti, saat iklas itu tak lagi menjadi beban namun menjadi lepas.

Maaf jika perasaannya membebanimu.

Minggu, 06 Maret 2022

Tentang sabar yang sudah berlalu

Jika kau jelaskan sebuah keadaan dimana tawa bukan lagi sebuah keadaan yang harus dijlelaskna secara rinci namun dirasakan karna sebuah ketidakpastian sangat memuakkan. 

Bodohhhh...
Kau labuhkan hatimu, lagi, terasa cepat berdetak...
tak sabar menunggu jam pulang,
ingin kau berlari menuju tempatnya berdiam,
Dia menatapmu tajam, sebenarnya kau takut itu hanya sebuah kepalsuan
tapi kau tak peduli gelap yang menghalang, itu jadi sebuah tantangan namun sangat menyakitkan.

Dimana hatimu sangat emosial saat ini, rindumu hanya terpendam dalam diam. Setiap jalan yang kau lewati bersamanya seolah mengingatkan semua akan baik-baik saja. 
Dikatakan apa yah??
Rasanya seperti kosong, berada di keramaian namun merasa sendiri. tak seorang pun yang menyakiti namun merasa tersakiti. Memutuskan jatuh cinta ntah itu salah atau bukan. Keadaan ini seperti membingungkan. 

Dia dimana?
Apakah dia sudah tau? kalau kau sangat kesepian saat ini. 
Dia yang belum sempat mengucapkan selamat tinggal, atau memang dia yang tak punya niat mengucapkannya. Bingungnya tak punya jawaban, namun semua berenang di kepala.
Lagu cinta yang melankolis, tolonglah....
Ini hati kini tak terarah, menanggapi setiap bait yang tertulis terasa menusuk sampai ke jantung.
lirik yang seolah menegaskan bahwa kita bukan apa-apa. 
Jelas bukan apa-apa.
dan dia harus bagaimana? 

Besok, lusa, atau sewindu ke depan, kapan semua itu akan terjawab? atau mungkin kau hanya berpura-pura diam dan tidak tahu atas jawaban yang sudah kau tahu sebelumnya bahwa it's nothing there. Yah, cinta membutakan semuanya, tak hanya itu, dia merubah semua yang sebelumnya bernafas tak seberat ini. 

Hal nanti...
akan kuceritakan lagi


           
 

Minggu, 19 September 2021

Tebak-tebakan dengan takdir

Sudah ku tahu itu sebuah salah yang membuatku jatuh semakin dalam. Sudah ku tahu itu sebuah kebodohan yang akan membuatku terlihat menjadi semakin bodoh. Tapi sebuah rasa menghalangiku. Sebuah rasa membuatku semakin parah. Sebuah rasa menjebakku hingga ku sulit untuk keluar.

Malam terlihat begitu bersahabat.
Tidak terlalu dingin, dan tidak terlalu panas...
Hujan memang begitu,selalu menghadirkan cerita yang sama yaitu rindu.
Ntah rindu tentang apa, semua sulit bagiku untuk memahami.

Aku menjalani sebuah waktu yang tak ku mengerti, kubiarkan aku terjebak di dalamnya namun lisan ku selalu keluhkan hal yang sama yaitu "ini tak jalanku". Begitu bingung dengan keinginan, selalu mengarah pada hal yang salah. 

Sepertinya kali ini juga masih sama, masih tebak-tebakan dengan takdir. hahhaha
Gila ku semakin  menjadi, semakin tak terselamatkan. Bukan lagi terjatuh, namun sudah tenggelam dan terjerat. Orang bodoh mana yang akan sama dengan itu? Aku rasa tak ada. Yang kurasakan begitu hebat, yang dia berikan begitu nyata. Aku bilang dia salah? tidak juga. Aku yang salah? tidak juga. 

Niatku begitu serius untuk memahami, waktuku begitu sedikit untuk menunggu. Sementara aku yang dalam keadaan bimbang tak terarah, melukis luka yang nanti akan semakin dalam, dan aku tau itu.

Oh, sejatinya laki-laki yang katanya tidak akan melukai, memang benara adanya. Mereka hanya memilih yang terbaik untuk hati. Wanita pecinta hanya bisa menunggu, jika bukan pilihan merelakan adalah jalan terbaik. Iklas itu memang berat, yang ada hanya terpaksa lalu terbiasa. 



Sabtu, 25 Januari 2020

Dear kamu

Kelak dia punya cerita, ketika menulis sebuah paragraf kehidupan tentang masa lalu yang akan selalu berkesan ketika dia menceritakannya kepada siapapun, tentang perasaan lugu yang mungkin masih tersimpan sampai sekarang. 

Yah, mungkin tak akan tersampaikan walau rambut nya kelak sudah memutih. Tapi dia bahagia memiliki kenangan seindah itu. Mungkin menjadi salah satu bagian tersedih yang akan tersimpan, dimana mencintai seberharap itu, menganggap hal kecil yang datang ke dalam mimpi “tentang kamu” dia langsung berimajinasi itu adalah kenyataan yang tertunda. Dimana mencintai sehalu itu, ketika dia memikirkan, berharap kamu juga memikirkan hal yang sama dengannya. Dan mencintai sampai level mendoakan, ketika kamu menemukan yang kamu harapkan berharap dialah yang terbahagia, karna sangat mustahil untuknya berada di sana, terlalu tidak mungkin. 

Untuk menulis tentang kamu memang sangat banyak yang ingin disampaikan. Berharap kamu membaca saja, tak harus mengerti apalagi membalas hatinya rasanya lega. 

Kelak jika rahasia hati terungkapkan, apakah dia akan berada pada perasaan yang bersalah? Perasaan begitu egois, ingin menyampaikan tapi dalam diam. Tapi kelak jika  memang tak tersampaikan akankah takdir rela membisikkan bahwa sebentuk hati telah luluh oleh parasnya. Ya, masih bimbang, bahkan takdir tak punya berani. Perasaan ini akan tetap diam. 

Ah, 
Rasanya begitu tersiksa, setiap hari menjalani kesendirian tanpa alasan yang jelas. Terlalu banyak pertanyaan, terlalu banyak cerita sedih, terlalu banyak lagu yang membuatnya betah dalam sepi. Semua mendukung bahkan langit yang mendung, angin yg begitu dingin. Memejamkan mata dan sesekali menghela nafas panjang. Biarkan setiap waktu berlalu, hal terbaik akan selalu setia dengan setiap kisahnya. Semua ini hanyalah....... CERITA






Rabu, 03 April 2019

Banyak kebohongan untuk tutupi satu kebohongan

Sedikit tentang waktu yang hilang, dia tak bercerita tentang dunianya seperti biasanya. Dia terlalu sibuk dengan hal baru dirasakannya yang dinamakan CINTA.
Banyak orang menyadari dia berbeda, ntah karna hipnotis perasaan atau karna waktu yang tak sabar menunggunya untuk segera memberitahu dunia bahwa dia bersama seseorang.
Sedikit menggelikan, jika wanita yang sedang jatuh cinta apakah arti dunia lagi?
tak peduli, acuh, hal yang salah jadi benar, semua jauh, yang dia rasakan hanya perasaannya sendiri.
itu sudah cukup!!!

Baginya ini pertama, perasaan pertama yang sungguh hebat
waktu yang singkat, ketulusan,  dan keyakinan yang kuat.
selalu memastikan keadaannya akan baik-baik saja
tapi di sisi lain terkadang dia juga memastikan tidak akan baik-baik saja.
Sesuatu tersembunyi.
Orang lain dengan cepat menyadarinya
tapi dia,
yah sudah lah 🤣

Waktu yang singkat, perlahan dia memastikan sesuatu apakah di sana.
sembari mencari tahu, dia mengabaikan KENYATAAN
dia selalu mengulur kesempatan, berdamai dengan kesalahan, dan mencoba bertahan pada perasaan yang salah.

Ya.
Permasalahannya hanya satu, yaitu SALAH
salah saat memastikan keadaan yang akan baik-baik saja
salah saat mengabaikan kenyataan
Salah saat dia jatuh cinta
dan salah telah mempercayai kebohongan

Kebohongan memang salah satu cara instan untuk menarik sesuatu. Seorang yang ahli dalam hal itu, sangat mudah melakukannya. Budaya bohong yang kuat tentu budaya minta maaf juga mudah. Berbohong itu memang hal yang mudah. kamu tidak akan tau bagaimana perasaan  seseorang yang kamu bohongi. Sebagaian mereka terlihat biasa, tapi sebagian dari mereka ada yang terluka parah, jadi berpikirlah dua kali untuk melakukannya, karna butuh banyak kebohongan untuk menutupi satu kebohongan.

Hati kecil kadang memberitahu kenyataan dan bodohnya dia mengabaikan itu,
Ya,
Pada dasarnya hati telah salah.


for someone :
Saat sudah memilih hati, jangan labuhkan perasaan pada hati yang lain jika niatnya hanya ingin singgah dan kemudian pergi tanpa mengatakan selamat tinggal.

Dia : Sejenis hati yang diberi perasaan, susah move on dan larut dalam sendu (jangan lama-lama)
Dia (part 1)  : "Kamu udah punya pacar?"
N : "nggak!"

Dia (part 2) : "Kamu udah punya tunangan?"
N : "nggak!"

Dia (part 3) : "Kamu udah punya istri, udah punya anak?"
N : "nggak!"

Dia (part 4) : "Kamu udah mau nikah yah?" (other season)
N : "hahahha, siapa bilang? NGGAK Lah!!!"

dan akhirnya..... the end 🤣
Sebagiain orang punya kisah cinta yang lucu-lucu tapi nyesak 🥺


Rabu, 26 September 2018

Dia yang jadi Aku

Dia yang jadi Aku

Kamu sama seperti laut, indah, menyegarkan, Aku suka, namun aku takut. Terkadang aku terlalu percaya diri akan bisa mendekatimu walau berjuang bersama waktu. Kemarin sih aku yakin, perlahan memudar karna waktu tak kunjung menjawab. Hahahahah
Begitulah kalau jadi aku..
Laut...
kamu pasti setuju kalau laut itu membawa kesan damai. Laut itu sesuatu yang bisa kamu percaya ketika menceritakan masalahmu. Tenang, dia tidak akan menceritakan ke siapapun, dia penyimpan rahasia terbaikmu. 
Laut...
Kelihatan sih sangat tenang, tapi dia sangat berbahaya bagiku. Aku kurang ahli dalam menaklukkan gelombangnya. Apalagi ketika aku berhadapan dengannya, aku akan gugup parah, aku akan terbawa arusnya, dan menenggelamkanku dalam ketakutan yang hebat. Tapi aku harus akui, dia sangat indah, dan aku akan terus mengatakan dia sangat indah, bisa karna aku sangat mengaguminya, bisa juga karna aku menyukainya sangat banyak.
Aku....
Halnya laut, sepertinya kalian sama, hadir sebagai yang terindah, memberikan kesan sempurna, indah. Aku suka laut sama seperti aku suka sama kamu, tapi aku harus menghindari hal hal yang ku suka, karna ntah kenapa saat aku suka seringkali aku terjebak di dalamnya. Aku tipe obsesi, pengagum yang berlebihan namun pecinta yang setia. Bagiku salah besar ketika harus bertemu. Berhadapan sambil menyapa kebiasaan, membicarakan hal-hal yang menarik sambil menyeduh secangkir kopi hangat. Apalagi sesekali pandangannya jatuh tepat di mataku, rasanya sangat risih. Koordinasi jantung dan mata secara refleks berkata hal yang sama. Wow, suatu kebetulan atau kebiasaan ku yang buruk, mudah sekali terpesona yang membuatku terkesan sedikit murahan. Ntah kenapa kali ini berbeda, kata murahan itu meningkat satu level di atasnya, sepertinya aku selalu tak sabar menunggu apa selanjutnya yang akan kita bahas. Hal yang tidak terlalu penting menjadi sangat menarik. Aku gak mengatur gaya berkata, gak berdandan menor seperti yang biasa ku lakukan, dan cenderung terlihat bodoh ketika ditanya ini itu namun jawabannya gak mencerminkan diriku. Seketika aku ingat, ini bukan aku. Aku biasanya sangat jaim, sangat menutupi apapun yang menjadi kelemahanku. Ya, kali ini berbeda. Rasanya gak ingin melihat detik jam yang tertempel pada dinding tepat di atas kepalanya, gak ingin melihat apa yang ada di sekitarku bergerak. Aku lihai sekali memperhatikannya, berbicara, menggerakkan tangannya, caranya mengambil dan menyeruput kopi, bahkan sampai cara dia berkedip. Detak jantungku semakin kencang ketika ucap keluar dari bibirnya, dan aku hanya fokus pada dirinya sampai lupa bahwa diriku berada di alam sadar yang berbeda. Murahan sekali bukan?

Ya....
Murahan.
Kesan murahan itu perlahan muncul seiring usiaku yang beranjak semakin tua. Apalagi hidup di zaman milenial yang semua serba kece. Menjadi anak hits yang kekinian memperlihatkan kalau hidup itu begitu bahagia. Pergi ke tempat wisata yang wow, makan di cafe yang isinya anak gaul, pakai celana denim robek sambil nge’vape, ngobrol sesuatu yang paling update yang terkadang obrolan itu garing karna status nongkrong yang harus dipublis di sosial media. Tentunya dong, menjadi anak kekinian itu harus pencitraan di sosial media. Nah, bagaimana dengan aku yang terkesan murahan? Sepertinya ada yang salah dengan apa yang kulakukan, pertemanan yang semakin menyempit, keramaian yang mulai membosankan, hobi ngobrol yang mulai berkurang. Terus, bagaimana bisa, semua yang kulakukan terlihat murahan? Sebenarnya begini, setiap orang baru yang ingin berteman, saya welcome. Saya usahakan asik jika memang sesuai kebutuhan. Tapi, kadang kala beberapa orang menganggapnya berbeda, sehingga mereka tak sedikit yang menganggap ku sombong sehingga pertemanan bukannya semakin luas malah semakin menyempit. Hahha
Sejujurnya aku takut pertemuan, seperti karma
Dalam pertemuan, akan ada perpisahan
Mereka pergiiiiiii.....
Begitu terus sampai esok dan esok!!
Nobody’s stay!!!
Jadi harus tetap murahan....... (MURAH :D)

Jumat, 16 Maret 2018

Labil, belum pamit...

A.m
Jalanan tak jauh dari kesan ramai, selalu berhiaskan keriuhan yang memperlihatkan wajah asli ibu kota. Suara berisik lalu lintas terkadang tersamarkan dengan suara indah penyanyi jalanan mencerminkan bahwa terkadang ramai adalah citra sebuah kebohongan (di dalam ramai ada jiwa yg sepi. ooh)...

Dewasa seolah menjadi alasan manusia untuk mengeluh, selalu membandingkan antara masa kecil dengan sekarang. Semasa kecil rasa tak sesusah ini. Semua serba mudah, bermodalkan air mata dan ratapan bibir apa yang diinginkan tercapai. mengeluh juga bukan masalah. Rasanya tawa tak begitu sulit untuk dilontarkan, hanya butuh berlari dan bersembunyi, bahkan terjatuh dan terluka tidak menjadi alasan untuk menyerah. Hari-hari yang dijalani terasa berkesan, selalu penasaran dengan hari esok. Hari kemarin memang berlalu dengan kekalahan dalam sebuah permainan, namun hari ini adalah pembalasan agar kemenangan didapatkan dengan sempurna (begitu) Ya...... dulu kesempurnaan itu sangat mudah untuk didapatkan.

Sisi lain dari sebuah kesempurnaan.
tertegun....
"wajahmu adalah saing dari sebuah keindahan mawar, kulitmu lembut seperti lambaian kain sutera, bibirmu merona memikat setiap insan dan ingin segera menggodamu".
lelaki,,,,,
Ciptaan terindah Sang Penguasa, bahasanya ampuh, bahkan katanya yang terucap mampu membuat wanita terbuai hingga lupa bagaimana cara menyendiri. Sesekali membelai dengan sentuhan hangat, menggenggam dengan begitu ringan, tersenyum dan melirik manja membuat wanitanya tersipu malu. Mereka saling tertawa  ntah menertawakan apa, berbisik memperjelas kedekatan mereka.
Cemburu,
Dia juga wanita, melihat mereka dekat, melihat mereka tertawa, pikirannya liar tapi bertanya-tanya "Aku juga nanti merasakannya. Apakah?" mengingat dirinya masih ada di ujung penantian (keliru).

Beberapa manusia ditakdirkan untuk menunggu, n'tah itu akan terjadi, n'tah itu penundaan, atau bahkan itu hanya sebuah khayalan, dan beberapa manusia memilih untuk menunggu. Bodoh memang, namun siapa yang bisa menjamin kebahagiaan melainkan diri sendiri.

Tentang sempurna tadi,
Pemikiran seseorang dia yakin adalah labil, karna manusia dihadapinya hari ini adalah suam-suam kuku, tapi besok adalah panas, atau sebaliknya. Ya, jelaslah labil. Hari ini jatuh cinta parah, tapi besok seperti orang yang tak kenal. Hari ini bahagia sangat, tapi 5 detik ke depan tersedu-sedu karna sebenarnya sempurna itu tidak ada kecuali masa kecil kemarin (tapi tak semua orang juga merasakan bahwa masa kecilnya sempurna).

P.m
Hm, sudah terlalu lama larut dalam pagi yang begitu-begitu saja. Sadarkah dia bahwa sebentar lagi senja tiba? Tidakkah dia terpesona dengan lintas kehidupan yang sebenarnya penuh teka-teki? Pikirnya terkontaminasi dengan riweuh nya problematika percintaan (oh, bukan, hanya sedikit dari itu). Sama saja. Tak sedikit orang juga terkesan dengan satu hari. Namun baginya satu hari ini begitu monoton, sampai senja berlalu tak kunjung berpamitan dengan yang namanya bahagia.
Heh...
Berlarut-larut malam juga begitu-begitu saja.
Tetap labil...














Selasa, 25 Juli 2017

Bagaimana jika bahagia harus beralasan?

Hari ini terasa sangat melelahkan, lain dari hari sebelumnya. Cuaca sangat cerah, sepertinya kupu-kupu sedang dalam kondisi mood, lewat menyapa dari jendela kamarnya menyampaikan salam pagi sambil bernyanyi "you're beautiful it's true", tapi dia tak suka kupu-kupu berbohong. Sejenak kupu-kupu berlalu meninggalkan nya dengan lamunan pagi yang akan mencerminkan keadaan harinya yaitu galau. Galau, ya galau!
Pagi.....
Mata sayu, langsung disambut serpihan sinar matahari, terasa perih dan ingin segera menutup nya kembali. Tubuh terkulai, tak ingin beranjak sementara waktu tak bisa diajak kompromi. Semenit sekali dia tersentak memperhatikan detak jam tak kunjung berhenti, tapi tubuhnya kembali lagi berimajinasi menyesuaikan posisi sampai hari mulai siang. Pagi pun berlalu.....
"knock....knock....knock""
Dengan terpaksa dia beranjak dan menghampiri sumber bunyi,
"ampun deh, gimana mau punya pacar, ngurus diri sendiri aja kagak bisa" Cetus sekali itu kalimat.
Sejenak dia langsung melotot, itu kalimat seperti dua mata pisau yang sudah diasah, dan siap menusuk hatinya, sangat perih...
"Bisa gak itu kalimat diperhalus?"
"Oh, gimana lu kagak ditolak, menyambut pagi aja lu kagak bisa" (nyengir 😝)
Dia langsung berbalik arah, meninggalkan kamar, dan berfikir keras tentang kalimat itu, berlari menuju toilet dan merenungkan takdir.
Ditolak bukan masalah, karna setiap manusia pernah mengalami penolakan, yang jadi masalah ketika dia tak mampu menahan dirinya dan terlalu berani menyampaikan sesuatu yang tak perlu disampaikan, sementara sebelumnya dia sudah tau jawabannya (never)
oh.... your sadness (abaikan)
Bagaimana jika kebahagiaan harus beralasan?
Kebanyakan orang sih memaknainya begitu, bahagia itu harus ada alasannya, bagaimana jika Sang Empunya mengambil alasan itu? haruskah tidak bahagia lagi? so far so good, if you must be happy for no reason, right now!!
yes, do it!!
Ketika siang tiba, langit tak berselimutkan awan, dedaunan tampak lesu seolah membutuhkan hujan. Kaki melangkah tak tau arah yang mau dituju. Akhirnya suasana melankolis mengajak dirinya untuk bertemu dengan suasana sendu lainnya, yaitu senja.
Mentari selalu beranjak, tak pernah mau menunggu walau kau butuh dia lebih lama untuk menemani siangmu, ya, mentari akan selalu beranjak meski kau butuh dia untuk menemanimu bermain lebih lama dengan senja. Mentari memang selalu begitu, tapi dia setia karna esok dia pasti kembali. Saat berlalu, sunyi pun menghampiri perlahan, dengan suara lembut hembusan angin mengibas rambut tipisnya, yang disematkan di balik telinga kecilnya. Sesaat dia menghela nafas, memejamkan mata dan ingin berlalu bersama senja meninggalkan sisa seberkas cahaya yang redup dan perlahan akan menghilang.
Malam akan menghampiri......
Bagaimana dengan bintang? 😔

to be continued.....

Senin, 17 Juli 2017

sepintas terlihat seperti kembali


"jarang banget, kalo sering sering jantungnya bisa copot"
"emang kamu sanggup berada di keadaan begitu terus?"
"kalo dibilang sanggup sih nggak, hanya saja hatiku ku tuh udah yakin bgt"
"seriuuss???" 
begitu rumitnya menjalani hari-hari yang sibuk dan membingungkan, tapi dia masih bertahan dengan keadaan hati yang menjadi pengganggu utama rutinitasnya. emang apa sih keadaan hatinya?
hhmmm.....
sepintas terlihat seperti kembali. 
kemarin,
Seseorang yang di hatinya, sebenarnya datang tanpa membawa perasaan apa-apa. bercanda cupu seolah -olah ada sesuatu. dia bisa apa? kecuali hatinya yang dipenuhi rasa penasaran akan perasaannya. hanya berlangsung semenit dan dua menit, mamun berlalu tanpa mengatakan selamat malam.
hari itu berakhir, namun masih ada yang tersisa hingga esok dan esoknya datang lagi.
Terkadang, kenangan berbanding lurus dengan rindu.
Kenangan.....
Ada satu atau dua hari dimana hari hari terasa begitu indah. Berawal dari sebuah perasaan yang sangat biasa, bahkan sangat jauh dari kata cinta.
sebelumnya, menjadi wanita terasa menyakitkan, mempunyai hati hampir 99 persen terhadap seorang pria lainnya. Dia terlihat tulus namun tak jauh dari kesan bodoh. menyedihkan. Setiap harinya selalu diwarnai hitam yang pekat, tak ada lagi tawa seperti biasanya, keadaan itu sangat berbeda, tak menggambarkan siapa dia sebenarnya. Dia terluka parah, hampir tak mampu tersenyum. Sekelilingnya terasa sangat membosankan. Bagaimana akhir dari sebuah perasaannya? (sudah lah....)

Namun, ini bukan menceritakan kebodohan waktu itu.
Jauh dari kesan sebuah cinta. Dia tak memupuknya dengan ucapan ucapan manis. Tanpa  disadari dia selalu menyebut namanya dalam doa, tak mengarah pada sebuah perasaan ingin memiliki.  Ada sebuah kata yang pernah disampaikan padanya "jangan pernah memberi hatimu 100 persen buat seseorang"
Masih biasa....
Sepertinya sudah lama rasanya dia tak memikirkan hal-hal yang manis tentang yang datang dan berlalu.
"serius....,"
Dia menyimpulkan ternyata  itu rindu. Tangan gemetar, jantung berdetak lebih kencang dari biasanya, senyum kecil menjadi lebih sering dilermparkan kepada siapapun yang meliriknya, jadi bisa dibilang suasananya di atas normal (mendekat ke gila 😅)

Sama dengan hari kemarin, sepintas terlihat seperti kembali, ternyata hati yang berharap lebih.
Bagaimana dengan besok? ^^

to be continued 🤗🤗




Selasa, 11 Juli 2017

You just need to know

"om, telolet om, om om telolet om...."
"Apaan sih?" yah, you just need to know kalo kita hidup di zaman sekarang, dimana sesuatu yang biasa bisa jadi hits seketika.
duduk diam sejenak mengamati keramaian yang ada, semua sibuk dengan hp masing masing, ada yg begitu serius sampai lupa bernapas, ada yang tertawa sampai lupa kalau di sebelahnya juga manusia, ada yang begitu sibuk (kesal sendiri, senang sendiri, marah sendiri) gamers. tarik nafassss
beranjak....
melangkah sedikit ke luar garis pembatas shelter, pandangan beralih ke langit senja yang mulai terasa gelap, angan masih bercerita liar di dalam sunyinya hati, hembusan angin dengan campuran panas dan debu menyadarkannya, satu persatu langkah mulai mundur karna setetes hujan mulai menghampirinya. mengulurkan tangan lalu hujan pun turun, seketika suasana berubah jadi sendu dan melankolis.

Dia, penyuka hujan, penyuka malam berangin dan berbintang, penyuka nada romantis dan puisi. Hujan mampu membawanya ke suasana hati yang berbeda. malam dan bintang mampu melengkapi kesepiannya, nada dan puisi yang melintas mampu mengungkapkan isi hatinya.

Bus kota datang, senyum ramah penjaga pintu dibalaskan dengan say thanks olehnya, yah...karna hujan membawanya ke suasana hati yang berbeda. melangkah menuju kursi terdepan, duduk dengan menggenggam tas kesayangan miliknya. Perjalanan terasa menyenangkan sambil menikmati sebuah lagu yang diperdengarkan oleh saluran radio kota. sambil mengabaikan perbincangan di sekelilingnya, tersentak dia terpikir oleh sebuah kenangan singkat yang pernah menjadi catatan dalam perjalanan hidupnya. mata memandang kosong, detak jantung mulai melaju, dan akhirnya hela nafas yang panjang telah menarik perhatian di sekelilingnya. Dia tersenyum kecil mencoba mengalihkan pandangan sinis di sekitarnya (pura-pura bego). Memandang ke luar busway, tersadar hujan berhenti seketika, alunan suara broadcaster terdengar menyampaikan informasi bahwa dia segera tiba di tujuan. tepat pukul 20.30 WIB, pintu busway terbuka perlahan, semua sibuk mempersiapkan diri hendak berlari meninggalkan dia yang masih larut dalam keheningan....
*tubiikontinyuuuu ^^

Kali ini hanya terasa sangat berat

Kali ini hanya terasa sangat berat, menikmati senja dengan sendu yang berkepanjangan. Menatap pada arah angin yang membawa ombak saling berk...